... helping you be all that God made you to be, because He plans on shining His light into this world through you.

Berni - ceo, Christianityworks

Mengajukan Pertanyaan yang Salah

We're glad you like it!

Enjoying the content? You can save this to your favourites by logging in to your account.

Register or Login

Add to Favourites

Imamat 20:7,8 Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu. Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah TUHAN yang menguduskan kamu.

Listen to the radio broadcast of

Mengajukan Pertanyaan yang Salah


Download audio file

Terlalu banyak orang yang mengaku Kristen mengajukan pertanyaan yang salah. Alih-alih bertanya-tanya bagaimana cara menghormati Tuhan melalui kekudusan mereka, mereka bertanya pada diri sendiri, apa yang bisa saya dapatkan?

Mungkin Anda berpikir saya keras, menghakimi. Lalu mengapa saya tahu begitu banyak orang yang menyebut diri mereka Kristen tetapi kemudian, misalnya, menonton acara TV dengan adegan seks yang gamblang?

Jika mereka mengundang Yesus untuk makan malam, apakah mereka benar-benar akan duduk bersama-Nya dan menonton pertunjukan yang sama setelah mereka meletakkan piring? Betulkah?

Oh Berni, kau begitu… religius. Jadi… Farisi. Jadi … tidak berhubungan.Yah, mungkin aku. Tapi mari kita ambil saja Firman Tuhan, dan kembali ke sana:

Imamat 20:7,8 Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu. Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah TUHAN yang menguduskan kamu.

Tiga kata di sana “menguduskan”, “kudus” dan “menguduskan” semuanya pada dasarnya adalah kata Ibrani yang sama yang berarti bersih, murni, dikuduskan, dan dikhususkan bagi Allah.

Dan mengapa kita harus seperti itu? Karena Dia adalah Tuhan Allah kita. Mengapa kita harus menaati-Nya (memelihara patung-patung-Nya dan melakukannya)? Karena Dia adalah Tuhan kita yang ingin bermitra dengan kita dalam usaha ini, dengan menguduskan kita.

Dalam kedua kasus, jawaban untuk “mengapa?” pertanyaan – apakah Dia adalah Tuhan Allah kita. Atau dia? Apakah Dia benar-benar Tuhan atas hidup Anda? Saya mengajukan pertanyaan sulit di sini karena ini benar-benar penting.

Sudahkah Anda menjadikan Yesus sebagai Tuhan atas hidup Anda? Jika sudah, berhentilah mengambil jalan pintas. Berhentilah bertanya, “Berapa banyak yang bisa saya dapatkan?” Itu hanya pertanyaan yang salah … jika Dia adalah Tuhan Allahmu.

Itu adalah Firman-Nya. Fresh … untukmu … hari ini.


We use cookies to improve your browsing experience, analyse site traffic & personalise content, but we do not track you when you leave this site. To find out how we utilise & protect your data, check out our "Privacy Policy".

Privacy Policy