Kadang-kadang, ketika komuni dibagikan di gereja – secangkir kecil jus anggur, dan sepotong roti putih kecil yang empuk – biarkan saya jujur ​​di sini, saya ingin berteriak. Biarkan saya berbagi dengan Anda mengapa.

Komuni adalah tentang mengingat kematian Yesus di kayu Salib itu.

1 Korintus 11:23,24 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”

Tapi itu bukan roti putih yang aman, lembut, dan dipotong dadu. Bagaimanapun juga, Yesus bukanlah Juruselamat yang baik, aman, lembut, dan lembut. Tidak, mereka makan roti tidak beragi, itu roti tanpa ragi.

Mengapa? Karena Yesus disalibkan saat Paskah, di mana Israel mengingat bagaimana Tuhan telah membebaskan nenek moyang mereka dari perbudakan di Mesir. Dan pada malam sebelum mereka melarikan diri, mereka makan Perjamuan Paskah dari domba panggang.

Keluaran 12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.

Tapi mengapa roti tidak beragi? Dua alasan. Pertama, ragi butuh waktu untuk naik, waktu yang tidak mereka miliki, karena keesokan harinya mereka akan melarikan diri untuk hidup mereka. Ada urgensi yang menyelamatkan jiwa tentang hal ini. Mereka tidak punya waktu untuk menunggu roti mengembang sebelum mereka memanggangnya. Nyawa mereka dipertaruhkan. Dan kedua karena ragi – ragi – adalah simbol dalam Kitab Suci tentang dosa.

Dan hal yang sama berlaku untuk kita hari ini. Ada urgensi yang menyelamatkan hidup seputar kebutuhan untuk menangani dosa kita.

Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Ini penting. Jangan tinggalkan ini di lain hari. Yesus datang untuk menyelamatkan Anda.

Demikian Firman Tuhan. Fresh … untukmu … hari ini.